Saturday, February 3, 2018



GUYS!! Kemarin ini, kemarin sore tepatnya gue baru aja keluar bioskop sehabis nonton film Dilan 1990 dan gue pengen teriak “WOY GILAK MAU NONTON LAGI BESOK!!!”. Parah sih ahahahaha. Lebay, tapi ya gitu serius perasaan ini gak dibuat-buat tapi emang keliatannya lebay. Jadi sebelumnya, gue emang udh sukak banget dengan mulai dari terbit novelnya tahun 2014/2015an gt, novel Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990 sampe novel Mileanya karya Pidi Baiq atau lebih dikenal dengan panggilan “Ayah”. Gue pertama kenal novel itu pas yang Dilan, dia adalah Dilanku 1991. Tapi gue tetep beli novel pertamanya. Cukup sehari gue beres baca novel itu dan ini adalah novel pertama dalam seumur hidup gue yang gue baca sampe akhir dan sampe nagih! Sehari baca itu gue besoknya ke Gramedia, dan beli novel keduanya. Bahkan gue baca novel kedua kaya sayang-sayang, eman-eman, takut cepet abis:( so dalam waktu yang singkat karna gak tahan. Dan... gue sedih. Bacanya. Hahaha kenapa? Baca aja.

Dah ah tentang novelnya.



Jadi disini gue bakal review film Dilan 1990 yang tayang pada 25 Januari 2018 kemarin. Hm. Mulai dari mana ya.. Okay, overall gue jatuh cinta sama jalan ceritanya. Bener-bener jatuh cinta. Menurut gue, di film kaya gak neko-neko alias sesuai dengan novelnya lurus-lurus aja. Jadi gue yang udh pernah baca novelnya lebih dulu, tidak terlalu kecewa karena gak banyak jalan cerita yang disajiin dengan bumbu baru. Mulai dari Milea pindah, ketemu Dilan, dijadiin sekretaris sama Nandan, Beni datang surprisein Milea di hari ulang-tahunnya, TTS nya Dilan, Kang Adi ngajak Milea ke ITB, sampe Dilan di tampar. Milea juga di ta............ Duh sorry spoiler hahaha but, filmnya sejalur banget sama novel pertamanya! Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990. Film yang masih bisa bikin gue senyam senyum selama nonton sama kaya gue senyam senyum selama baca novelnya. Sampe pegel pipi gue. Jeda gak senyumnya sedikit, artinya bisa hampir setiap 3 menit gue dibikin senyum dan ketawa selama nonton film tersebut. Ini bener-bener apa yang gue rasain. 
Dulu Indonesia punya Rangga-Cinta. Gue rasa, tahun ini, tahun 2018, Indonesia punya Dilan-Milea. AAAAAAAAAAAAAAAA!!! Semoga!!!

Next, gue bakal bercerita tentang cast nya. Gue sebagai pecinta novel Dilan dari duluk gue tidak berharap novel ini akan dijadikan sebuah film oleh Pidi Baiq. Sangat gak berharap. Karna gue gak mau dan gue takut kecewa sama Dilannya. Siapa yang bakal jadi Dilan:( huhuhu bakal seru gak ya, gak ah gak mau nonton kalau emang bakal di filmin, bakal alay pasti. Awalnya gue gitu karna emang dasarnya manusia suka ngejudge something by its cover ha ha ha. Sorry. Tapi perasaan gue semakin kesel karena Vanessha Prescilla nya udah ditunjuk dan Vanessha dijadiin ilustrasi dari seorang Milea. Dan di gambarkan di novel-novel Dilan. AH!!!! Okay. Calm. Tahun 2017 akhir, akhirnya muncul lah cast-cast film Dilan 1990. Then.... Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan a.k.a Iqbal Coboy Junior a.k.a Iqbal CJR ditunjuk oleh Pidi Baiq untuk memerankan seorang Dilan. WOW. Honestly, gue sangat kecewa dan makin mikir fix plis ini gabakal bener, gak bisa. Dia ga pernah main film bagus, actingnya I don’t know. Gue bener-bener pasrah dan tetep sih gue gak kontra-kontra juga. Gue pantengin aja twitternya Pidi Baiq, dan emang banyak yg protes wkwk. Udhlah, serahin aja ke Ayah, Ayah tau siapa Dilan. Ayah lebih ngerti. Bukan kita. 



Finally, itu semua bener-bener kebayar sama ACTINGNYA IQBAAL. seperti apa yang gue bilang diatas, gue tetep sama. Tetep senyam senyum sampe pipi pegel selama nonton filmnya. Luar biasa. Dilan bener-bener ngalir di diri Iqbal walaupun gak maksimal 100%. Beda dengan Milea, Vannesha cukup membawakan peran Milea dengan baik. Aku suka. Aku suka mereka. Luv from ranti yang nulis review ini. Oh ya, gue merasa Ayah memilih Iqbaal dan Vanessha dan cast lainnya itu memilih aktor yang sebelumnya belum terkenal atau gimana ya intinya Ayah kaya milih aktor yang gatau masa lalu baik apa buruk dia sebagai aktor, bisa apa enggak dia meranin suatu aktor, intinya mah kaya aktor baru gitu. Tapi bener-bener hebat, Ayah pas banget milihnya. Vanessha yang jd Milea debut di film ini, begitupun Iqbaal dalam dunia perfileman. DOHHH SUKAK GUEEEEEEE. 

The last one, gue agak kecewa dengan kualitas film yang ditayangkan. Beberapa adegan menurut gue cameranya masih goyang dan geter dan tone cahayanya berbeda antara satu camera dengan camera lain. Dan itu nyata gue bisa ngerasain, walaupun gue gak ngerti dengan bagaimana kualitas film yang baik itu, tapi gue menilai dengan apa yang gue rasain aja. Kalau gue jadi pengamat kualitas sebuah film gue akan menyebutkan film ini kurang bagus, bikin mata keganggu. 

Tapi. Karna emang yang pertama, gue bukanlah pengaman kualitas film, dan gue menyatakan, walaupun kualitas film nya kurang, tapi dengan jalan ceritanya, the way Iqbaal being Dilan, the way Vanessha being Milea, the way everything was being soooo Romantic and Humorous in every minutes as long as the film, semuanya mengangkat dan membawa film ini menjadi salah satu film Indonesia terbaik sepanjang masa yang pernah gue nonton!!!!!!!!!!!! I swear.

Now, yo guys should go to the Cinema and say to the waiter “I wanna watch Dilan 1990’s movie please for 2 seat with my lovely” mumpung masih ada filmnya di bioskop. Anyway.... baru 10 hari film ini udh memboyong 3juta penonton!!!!!!! AAAAAAH GILAK SIH. 



xo, rantiarsela

R❥nsel . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates